
Highlight.id – Produk kental manis yang beredar di pasaran dan sering kita konsumsi ini ternyata bukanlah susu. Hal ini mungkin mengejutkan bagi sebagian besar masyarakat yang sudah terlanjur menganggapnya sebagai susu untuk menambah asupan nutrisi dan gizi.
Lewat iklan-iklan televisi, produsen kental manis sangat gencar mempromosikan produk kental manisnya dengan menampilkan susu dan anak-anak. Padahal, kandungan gulanya yang sangat tinggi dalam kental manis tidak bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebih.
Kental manis yang dikonsumsi secara berlebih dapat menimbulkan berbagai macam permasalahan seperti obesitas atau diabetes.
Kadar Gula yang Tinggi
Kandungan gula yang terkandung dalam produk kental manis ternyata lebih tinggi daripada kadar proteinnnya. Hal itu disampaikan oleh Doddy Izwardi, Direktur Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dalam keterangan pers di situs resminya. Kandungan gula yang tinggi tersebut membuat kental manis tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh balita.
Doddy Izwardi menambahkan bahwa kental manis tidak diperuntukkan untuk anak balita. Padahal, persepsi yang berkembang di masyarakat selama ini kental manis baik bagi pertumbuhan.
Baca Juga: Minum Yogurt Agar Tubuh Lebih Segar, Sehat, dan Bersemangat
Selama ini, kental manis selalu menanyangkan susu dalam iklannya dan menanamkan persepsi yang keliru di masyarakat bahwa kental manis adalah minuman yang menyehatkan bagi keluarga. Meski demikian, kental manis masih bisa dikonsumsi dalam campuran makanan penutup (desserts) atau topping makanan.
Selain itu, Kemenkes telah menginformasikan BPOM untuk lebih memperhatikan kental manis dan tidak dikategorikan sebagai produk susu bernutrisi untuk menambah asupan gizi.
Semetara itu di sisi lain, Leona Victoria Djajadi MND, Master of Nutrition and Dietetics (Ahli Gizi) dari University of Sydney yang dikutip dari food.detik.com mengatakan bahwa kental manis ada kandungan susu namun lebih rendah daripada kadar gulanya. Sehingga kental manis tidak dapat digunakan sebagai pengganti sumber kalsium termasuk untuk kebutuhan gizi harian anak.
Baca Juga: Menyehatkan Tubuh, Inilah 7 Macam Susu yang Sering Dikonsumsi
Larangan BPOM
Melalui surat edaran bernomor HK.06.5.51.511.05.18.2000, BPOM menegaskan bahwa produsen, distributor produk susu, importir, dan analognya harus mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan. Surat edaran itu tentang “Label dan Iklan pada Produk susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3)”.
Lewat surat edaran itu pula, BPOM menyatakan, “Dalam rangka melindungi konsumen, utamanya anak-anak dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan, perlu diambil langkah perlindungan yang memadai.”
Terdapat 4 larangan BPOM yang tertuang dalam surat edaran tersebut yaitu:
1. Dilarang menampilkan anak-anak berusia di bawah 5 tahun dalam bentuk apa pun.
2. Dilarang menggunakan visualisasi bahwa produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 0.13) disetarakan dengan produk susu lain sebagai penambah atau pelengkap gizi. Produk susu lain antara lain susu suapi/susu yang dipasteurisasi/susu yang disterilisasi/susu formula/susu pertumbuhan.
3. Dilarang menggunakan visualisasi gambar susu cair dan/atau susu dalam gelas serta disajikan dengan cara diseduh untuk dikonsumsi sebagai minuman.
4. Khusus untuk iklan, dilarang ditayangkan pada jam tayang anak-anak.
Baca Juga: Makanan dan Minuman Ringan Untuk Mengganjal Perut Andalan Traveler
Selanjutnya, BPOM mengimbau agar produsen/importir/distributor produk susu kental dan analognya (Kategori Pangan 01.3) harus menyesuaikan dengan surat edaran tersebut paling lambat 6 bulan sejak ditetapkan.
Dengan adanya larangan dari BPOM ini, produsen kental manis harus menghapus kata “susu” dalam setiap kemasan dan iklannya. Hal ini bertujuan agar ibunda tidak salah dalam memberikan nutrisi kepada anak-anaknya.
Cara Terbaik Mengonsumsi Susu Kental Manis
BPOM menyatakan bahwa kental manis yang selama ini dianggap susu bukanlah sejenis produk minuman karena kandungan gulanya yang tinggi. Kandungan lemak susu minimal 8% dan protein minimal 6,5% mengakibatkan kental manis tidak mengandung susu sama sekali.
So, apakah mengonsumsi kental manis itu tidak boleh? Boleh-boleh saja sih asal tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Kental manis lebih baik disajikan sebagai pelengkap desserts dan topping makanan seperti pada martabak atau kue pancong misalnya.
Meski sebenarnya tidak boleh diseduh secara langsung, kental manis masih dapat disajikan dalam minuman contohnya seperti pada es buah atau es serut.
Nah, dengan adanya informasi ini, persepsi keliru yang selama ini hinggap di masyarakat bisa diluruskan. Agar lebih aman, susu yang dianjurkan untuk dikonsumsi yaitu susu formula, susu yang sudah disterilisasi atau susu pertumbuhan. Anjuran ini tak hanya berlaku pada anak-anak tapi juga untuk orang dewasa.