Home Beauty Tantangan Menjadi Fashion Model: Antara Ekspektasi & Realitas

Tantangan Menjadi Fashion Model: Antara Ekspektasi & Realitas

Highlight.ID – Fashion model adalah profesi yang penuh dengan daya tarik, namun juga menyimpan banyak tantangan di balik layar. Profesi ini kadang dipandang sebagai pekerjaan yang mudah, hanya berpose di depan kamera atau berjalan di atas catwalk.

Padahal, realitas yang sesungguhnya bisa saja jauh lebih kompleks. Seorang model menghadapi berbagai tuntutan, mulai dari fisik, mental, hingga tekanan sosial.

Kerugian Menjadi Model

1. Tuntutan standar fisik ketat

Industri fashion memiliki standar fisik yang sangat tinggi dan sering dianggap tidak realistis. Model harus memiliki tubuh yang proporsional, tinggi minimal tertentu, dan berat badan ideal yang sesuai dengan permintaan industri.

Mereka juga harus memiliki kulit yang bersih, rambut sehat, dan tampilan yang sesuai dengan standar kecantikan saat ini. Menjaga berat badan ideal sering kali menjadi tantangan utama. Banyak model menjalani diet ketat untuk memenuhi ekspektasi agensi atau desainer.

Namun, tekanan ini tidak jarang membawa konsekuensi negatif seperti gangguan makan atau masalah kesehatan mental. Tidak hanya itu, model juga harus menjalani perawatan kulit dan rambut secara rutin yang memakan waktu, biaya, dan energi.

2. Karier sangat kompetitif

Setiap casting atau audisi dihadiri oleh puluhan hingga ratusan model lainnya yang semuanya berusaha mendapatkan pekerjaan yang sama. Dalam situasi seperti ini, penolakan adalah hal yang umum terjadi.

Bagi seorang model, menerima penolakan secara terus-menerus dapat menjadi beban emosional yang berat. Tidak semua orang memiliki ketangguhan mental untuk terus mencoba setelah mengalami kegagalan berulang kali.

Lersaingan ketat antar model kadang-kadang memicu konflik atau bahkan sabotase. Oleh karena itu, seorang model harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan kemampuan untuk tetap fokus meskipun berada dalam tekanan besar.

3. Jadwal padat & tidak menentu

Fashion model sering bekerja dengan jadwal yang tidak teratur. Pemotretan atau fashion show dapat berlangsung hingga larut malam. Model harus siap kembali bekerja pagi-pagi keesokan harinya.

Jadwal yang padat ini membuat mereka kekurangan waktu untuk beristirahat atau bahkan makan dengan teratur. Karena pekerjaan mereka biasanya berbasis proyek, jadwal tersebut bisa berubah sewaktu-waktu.

Model harus selalu siap menghadapi perubahan ini tanpa banyak keluhan. Kesulitan untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi juga menjadi masalah yang sering dihadapi, terutama jika model harus sering bepergian ke luar kota atau luar negeri untuk pekerjaan mereka.

4. Tekanan untuk tetap relevan

Karier seorang model umumnya singkat karena perubahan tren atau munculnya model-model baru. Untuk tetap relevan, seorang model harus terus mengikuti tren mode terbaru dan beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Di sisi lain, usia juga sering menjadi faktor yang membatasi karier seorang model. Banyak agensi yang lebih memilih model yang lebih muda, sehingga model yang lebih senior harus bekerja ekstra keras untuk mempertahankan posisi mereka di industri.

Perubahan standar kecantikan yang dinamis juga menambah tekanan, karena model harus menyesuaikan penampilan mereka agar tetap diminati oleh desainer atau klien.

5. Ekspektasi sosial & media sosial

Di era digital, model tidak hanya dinilai dari penampilan mereka di catwalk atau majalah, tetapi juga dari keberadaan mereka di media sosial. Platform seperti Instagram, TikTok, dan lainnya kini menjadi alat penting bagi model untuk mempromosikan diri mereka.

Namun, aktivitas di media sosial membawa tantangan tersendiri. Model harus mampu mengelola citra mereka dengan baik di platform ini, sering kali dengan mengorbankan waktu pribadi mereka.

Masalah lainnya, kritik publik yang datang dari netizen dapat menjadi beban mental yang berat. Komentar negatif terkait penampilan atau gaya hidup mereka bisa memengaruhi kepercayaan diri seorang model.

6. Eksploitasi & pelecehan

Eksploitasi dan pelecehan adalah masalah serius yang masih sering terjadi dalam industri fashion. Banyak model yang mengalami pelecehan verbal atau bahkan fisik saat bekerja, terutama ketika berinteraksi dengan pihak-pihak yang kurang profesional.

Kontrak yang tidak adil juga menjadi tantangan besar. Beberapa model terikat kontrak yang merugikan karena kurangnya pemahaman tentang aspek hukum. Hal ini membuat mereka harus bekerja dalam kondisi yang tidak ideal atau menerima bayaran yang tidak sebanding dengan usaha yang telah mereka lakukan.

7. Tantangan finansial

Meskipun profesi ini terlihat glamor, kenyataannya tidak semua model mendapatkan bayaran tinggi. Banyak model pemula yang dibayar berdasarkan proyek, sehingga penghasilan mereka tidak stabil.

Biaya operasional seperti portofolio, transportasi, dan perawatan tubuh bisa lebih besar daripada pendapatan mereka. Dalam situasi seperti ini, model harus pandai mengelola keuangan mereka.

Beberapa model bahkan mencari pekerjaan tambahan untuk mendukung penghasilan mereka, seperti menjadi influencer media sosial atau menjalankan bisnis kecil-kecilan.

8. Kesehatan mental & emosional

Tekanan yang datang dari berbagai aspek profesi ini dapat memengaruhi kesehatan mental model. Komentar negatif tentang tubuh mereka, baik dari agensi, desainer, maupun publik, dapat membuat mereka merasa tidak cukup baik.

Body shaming dan stres karena kompetisi yang ketat adalah dua tantangan mental terbesar yang harus dihadapi. Untuk menjaga kesehatan mental mereka, model perlu mencari dukungan dari keluarga, teman, atau bahkan profesional.

9. Tuntutan untuk multitalenta

Di era modern, seorang model tidak hanya diharapkan untuk berjalan di atas catwalk atau berpose di depan kamera, tetapi juga memiliki keterampilan tambahan. Banyak klien kini mencari model yang bisa berbicara di depan publik, berakting, atau bahkan memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Mengembangkan keterampilan tambahan ini membutuhkan waktu, usaha, dan dedikasi. Namun, bagi model yang berhasil melakukannya, peluang karier mereka bisa jauh lebih luas. Mereka bisa merambah dunia akting, menjadi presenter, atau bahkan memulai bisnis sendiri.

10. Perubahan lokasi yang sering

Karier sebagai model kadang melibatkan perjalanan ke berbagai kota atau negara. Hal ini membuat mereka jauh dari keluarga dan teman, yang dapat memicu rasa kesepian.

Adaptasi budaya dan bahasa baru juga menjadi tantangan tersendiri, terutama jika mereka bekerja di negara asing dengan budaya yang berbeda.

Menjadi seorang fashion model memang membutuhkan dedikasi, kerja keras, dan kemampuan untuk terus beradaptasi. Meskipun begitu, bagi mereka yang memiliki ketekunan dan dukungan yang tepat, profesi ini juga menawarkan banyak peluang.

Di balik semua kesulitan, menjadi seorang model adalah pengalaman yang unik dan berharga, terutama bagi mereka yang benar-benar mencintai dunia fashion. Tantangan yang dihadapi tidak hanya membentuk karier mereka, tetapi juga menjadikan mereka pribadi yang lebih tangguh dan berdaya saing tinggi.