Highlight.ID – Berjualan secara online bukanlah hal baru di tengah melonjaknya jumlah pengguna internet yang semakin hari semakin tak terbendung. Membuka toko online memanglah mudah. Kamu tinggal memerlukan alamat email dan/atau nomor telepon untuk melakukan registrasi. Meski demikian, bukan berarti setiap toko online yang ada mampu bertahan dan bersaing dengan ketatnya kompetisi.
Baiklah, sekarang kamu sudah bertekad untuk berbisnis dan ingin mendapatkan penghasilan secara online. Lantas, apa yang harus kamu lakukan? Jangan tergesa-gesa mengambil keputusan dalam berbisnis online. Ada langkah-langkah yang harus kamu terapkan agar bisnis online kamu memiliki arah dan tujuan yang jelas. Mari kita mulai tahapan-tahapan berbisnis online yang sekaligus bisa menjadi strategi jitu untuk bersaing memperebutkan hati konsumen.
Tahap Awal Membuka Toko Online
1. Buat identitas toko yang jelas
Identitas toko berupa nama brand dan logo adalah hal utama yang harus kamu lakukan sebelum mulai menjalankan bisnis online. Nama toko online yang termanifestasi pada logo menjadi identitas yang memudahkan orang mengenali brand kamu. Buatlah nama toko online yang unik dan mudah diingat yang membedakan brand kamu dengan yang lainnya.
Nama toko online yang unik saja belumlah cukup. Kamu perlu membuat logo toko online yang bagus sebagai identitas dan ditampilkan pada setiap platform media sosial maupun website. Cara ini merupakan langkah awal dalam membangun brand yang kuat dan memiliki manfaat jangka panjang. Selain itu, logo toko online tersebut nantinya ditampilkan juga pada kemasan/packaging.
Baca Juga:
Pengertian Viral Marketing dan Cara Terbaik untuk Menerapkannya
2. Fokus pada produk/jasa yang dijual
Bagi pebisnis pemula, memilih jenis produk/jasa yang ingin dijual tentu menjadi permasalahan tersendiri. Apalagi bagi mereka yang belum mengenali prospek barang/jasa yang akan dijual. Untuk itu, wawasan dan pengetahuan tentang perilaku konsumen menjadi hal penting yang tak bisa dielakkan. Dengan memahami perilaku konsumen, kamu dapat mengetahui produk/jasa yang dibutuhkan oleh banyak orang.
Cara lain, kamu bisa menggali passion yang mungkin selama ini tidak kamu perhatikan. Misalnya, jika kamu menggemari olahraga, kenapa tidak berpikir untuk membuka toko online yang menjual alat-alat olahraga beserta aksesorisnya. Contoh lain, orang yang menggemari dunia fashion tentu lebih cocok menjual aneka ragam pakaian dan aksesoris terbaru.
3. Cari supplier terpecaya
Sebelum menjual barang di toko online, kamu harus memikirkan darimana asal barang tersebut diperoleh. Dalam hal ini, kamu perlu mencari suppiler atau produsen yang menyediakan barang-barang yang kamu jual nantinya. Pihak supplier tentu memiliki persediaan (stock) barang yang sangat komplit dan bervariasi. Tak hanya itu, supplier menjual barang-barang dengan harga grosiran yang diperuntukkan bagi reseller yang ingin menjual produknya lagi.
Metode lain yang kerapkali digunakan yaitu menggunakan sistem dropship. Sistem ini sangat populer di kalangan pedagang online karena mempermudah mereka dalam menjalankan bisnis online-nya. Lewat sistem dropship ini, pemilik toko online tidak perlu repot-repot menyediakan stock barang sehingga menjadi pilihan yang terbilang efisien. Mencari supplier terpercaya membutuhkan kejelian khusus dengan memperhatikan kualitas barang dan layanan yang diberikan.
Baca Juga:
Keuntungan yang Kamu Dapatkan dengan Berbisnis Online
4. Kualitas barang yang terjamin
Berkaitan dengan poin no.3, kamu harus bisa memastikan bahwa produk yang kamu jual memiliki kualitas prima. Untuk itu, survei terhadap supplier yang ada sangat diperlukan dengan mencek apakah barang yang mereka jual berkualitas atau tidak. Produk yang mempunyai kualitas tinggi tentu banyak dicari orang. Oleh karena itu, jangan terburu-buru menjual barang jika kualitasnya masih diragukan.
Konsumen yang puas dengan kualitas produk yang telah dibelinya berpeluang besar untuk melakukan pembelian ulang dan menjadi pelanggan setia. So, pertahankan reputasi dan nama baik toko online dengan hanya memberikan barang yang berkualitas. Jika konsumen mendapatkan barang yang ternyata di bawah ekspektasi, mereka tentu akan merasa kecewa. Pastikan jangan sampai hal itu terjadi pada toko online kamu, ya.
5. Buat akun toko online
Setelah semuanya siap, maka mulailah membuka toko online kamu dengan cara memanfaatkan situs-situs e-commerce atau media sosial. Saat ini, membuka toko online sangatlah mudah karena telah ada banyak situs-situs atau startup e-commerce yang bertebaran di internet. Menariknya lagi, mereka menyediakan fasilitas gratis kepada pengguna yang ingin membuka online shop. Beberapa situs populer yang banyak digunakan saat ini misalnya Elevenia, BukaLapak, OLX, Tokopedia, dan lainnya.
Selain melalui situs, perusahaan ecommerce tersebut juga menyediakan aplikasi yang bisa diunduh secara gratis pula. Melalui aplikasi handphone, pedagang online lebih mudah dalam memonitor dan menjalankan operasional bisnisnya. Cara lain, kamu bisa membuka online shop dengan menggunakan media sosial populer seperti Instagram, Facebook, Line, atau Twitter. Membuat toko online sangatlah mudah karena yang kamu perlukan hanyalah email aktif atau nomor handphone untuk verifikasi dan toko online kamu telah dibuka.
Baca Juga:
Sering Tak Disadari, Ini Manfaat Blog untuk Mendukung Bisnismu
6. Pisahkan nomor pribadi dengan nomor toko online
Pebisnis online perorangan seringkali mencampuradukkan antara kontak pribadi dengan nomor bisnis. Mungkin saja itu dilakukan agar mereka tidak kerepotan saat mengelola toko online. Selain itu, tujuannya agar cepat membalas jika pesan penting yang masuk. Tentu itu bukanlah larangan. Namun, tanpa disadari menggabungkan kontak pribadi dengan nomor toko online justru menimbulkan masalah yang tidak diduga sebelumnya.
Privasi si pemilik toko online menjadi terabaikan. Apalagi bila nomor pribadi kamu diketahui oleh banyak orang, maka akan menimbulkan risiko. Misalnya, nomor pribadi kamu disimpan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan mempunyai tujuan jahat. Nah lho. Belum lagi orang-orang tidak jelas yang menawarkan kredit dengan cara menggadaikan BPKP motor/mobil dan iming-iming persyaratan yang mudah. Tentu itu sangat mengganggu kehidupan pribadi kamu, bukan?
7. Tentukan harga yang pas
Bagi sebagian besar pembeli terutama di wilayah Indonesia, harga adalah permasalahan yang cukup sensitif. Oleh karena itu, tentukan harga yang pas di mata konsumen dan sesuai dengan kualitas barang yang dijual. Jangan sampai barang yang kamu jual terlalu tinggi dan membuat orang ogah membeli barang di toko online milik kamu. Sebaliknya, jika harga terlalu rendah maka bisa mengurangi keuntungan yang kamu peroleh dan bisa menyulitkan dalam upaya manjalankan roda bisnis.
Untuk mengetahui harga barang di pasaran, kamu bisa melakukan survei harga dengan mengamati harga produk yang ditawarkan oleh beberapa kompetitor. Bandingkan harga yang ditawarkan antar kompetitor satu dengan yang lain. Dengan cara ini, kamu bisa menentukan harga sendiri yang terbilang kompetitif dan rasional di mata calon pembeli.
Tahap Mengelola Toko Online
1. Selalu update produk/barang
Memiliki toko online saja belumlah cukup. Kamu harus rajin dan rutin untuk selalu meng-update barang atau katalog yang ditampilkan di toko online. Dengan selalu memperbarui tampilan produk, maka calon pembeli akan mengetahui bahwa toko online kamu masih aktif dan siap menerima orderan kapan saja. Selain itu, barang-barang yang ditampilkan di toko online akan menjadi lebih banyak dan variatif.
Banyaknya produk yang ditampilkan akan menarik calon pembeli dan menimbulkan persepsi bahwa toko online kamu produknya sangat lengkap. Pun demikian di media sosial yang perlu di-update secara berkala agar pembeli selalu teringat dengan toko online kamu. Untuk meng-update media sosial secara rutin, kamu perlu membuat jadwal yang teratur dengan memperhatikan waktu-waktu yang potensial.
2. Susun etalase toko dengan rapi
Agar terlihat lebih profesional, etalase toko online perlu disusun sedemikian rupa sehingga terlihat rapi. Selain membuat nyaman pembeli, etalase yang rapi juga memudahkan mereka dalam memilih barang yang dicarinya. Cara membuat etalase toko online terlihat rapi yaitu dengan menyimpan gambar-gambar barang sesuai dengan kategori produk.
Misalnya, etalase toko online yang menjual produk-produk fashion bisa dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu pakaian pria dan wanita. Selain itu, etalase produk masih bisa dibagi lagi menjadi: t-shirt, kemeja, jaket, tas, topi, sepatu, dan lainnya. Dengan membagi dan menyimpan katalog dalam beberapa kategori terpisah, etalase kamu tak hanya terlihat bagus dan rapi tapi juga membuat pengunjung toko online merasa betah dan nyaman.
3. Jangan pelit untuk promosi
Promosi merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh pembeli. Oleh karenanya, penjual seringkali melakukan promosi dengan tujuan untuk menarik minat pembeli dan menaikkan omset penjualan. Namun sebelum melakukan promosi perhatikan moment/waktu yang paling tepat untuk melakukannya. Waktu yang paling tepat untuk berpromosi misalnya pada saat menjelang hari-hari istimewa seperti Idul Fitri atau Tahun Baru.
Selain itu, toko online yang baru muncul perlu melakukan promosi untuk memperkenalkan dirinya kepada masyarakat luas. Meski promosi itu penting, namun bukan berarti kamu harus melakukannya setiap saat. Program promosi yang sering diterapkan misalnya dengan memberikan potongan harga pada item tertentu. Contoh lain yaitu dengan memberikan bonus untuk setiap pembelian dengan jumlah yang telah ditentukan.
4. Sering mencek notifikasi
Bagaimana kamu bisa tahu jika ada orderan? Di situs e-commerce yang terintegrasi dengan aplikasi Android maupun iPhone, penjual menerima pemberitahuan/notifikasi jika ada pesan maupun order yang masuk. Notifikasi tersebut berupa suara jika aplikasi e-commerce terpasang di handphone dan juga lewat email saat kamu melakukan registrasi. Dari situ, kamu bisa melakukan langkah-langkah selanjutnya seperti menjawab pertanyaan ataupun memproses orderan.
Untuk itu, pastikan bahwa notifikasi pada aplikasi e-commerce selalu aktif. Selain itu, sering-sering pula mencek email pada inbox karena setiap pesan/order yang masuk biasanya akan dikirimkan via surat elektronik (surel). Lakukan hal ini minimal sekali setiap hari karena kita tidak pernah tahu kapan ada orderan dari pembeli.
5. Fast response
Apa jadinya jika ada pembeli yang hendak melakukan pemesanan barang tidak langsung mendapatkan tanggapan? Kemungkinan si calon pembeli itu merasa jengkel atau diabaikan dan bisa-bisa mengurungkan niatnya untuk membeli atau justru membeli barang di tempat lain. Jika hal ini terjadi, apalagi dalam frekuensi yang tinggi, maka akan mengancam kelangsungan hidup toko online kamu.
Baca Juga:
Strategi Email Marketing yang Ampuh untuk Mendongkrak Penjualan
So, pastikan bahwa pelayanan yang cepat terhadap konsumen menjadi prioritas utama. Untuk itu, jika kamu tidak dapat mengatasi konsumen sendirian, maka carilah orang atau karyawan yang bisa menanggapi setiap orderan atau pertanyaan dari konsumen. Dengan pelayanan yang cepat, maka calon pembeli akan merasa diistimewakan dan berpotensi untuk melakukan pembelian.
6. Pengemasan barang yang bagus
Setelah kamu mendapatkan orderan, maka tahapan selanjutnya adalah mengemas barang. Pengemasan barang tak hanya memperhatikan keamanan agar barang tersebut tidak rusak dan selamat sampai tujuan/alamat pengiriman. Perhatikan pula aspek kerapian agar kemasan barang terlihat sedap dipandang. Memang, untuk mengemas barang dengan bagus dan rapi memerlukan biaya ekstra dan kamu akan mendapatkan efeknya di kemudian hari.
Kemasan barang yang bagus tak hanya terlihat menarik dilihat tapi juga bisa mempengaruhi persepsi orang bahwa produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang dapat diandalkan. Jangan lupa pula untuk menampilkan logo beserta akun media sosial dan nomor kontak yang bisa dihubungi. Hal ini merupakan strategi branding agar pembeli dapat menghubungi dan mem-follow toko online kamu di media sosial.
7. Tentukan jasa pengiriman yang tepat
Setelah barang dikemas dengan rapi, maka tiba saatnya kamu mengirimkan barang pesanan ke alamat tujuan. Bagaimana agar barang bisa sampai di alamat tujuan dengan selamat dan terhindar dari kerusakan? Kamu bisa memanfaatkan jasa pengiriman barang atau ekspedisi terpercaya. Jasa ekspedisi yang sering dipakai dan terpercaya misalnya Pos Indonesia, JNE, Tiki, Fedex, atau Si Cepat. Dari sekian banyak jasa ekspedisi, kamu bisa menentukan sendiri mana yang paling cocok.
Satu hal yang harus diingat, antara ekspedisi satu dengan lainnya menerapkan tarif pengiriman barang yang berbeda-beda. Jadi, pastikan kamu mencari tahu tarif pengiriman barang di setiap kota yang ditetapkan oleh jasa ekspedisi. Jika alamat pengiriman berada dalam satu wilayah dan pembeli menginginkan agar barang cepat sampai, kamu bisa menggunakan jasa kurir seperti Go Send atau yang lainnya.
Baca Juga:
Jangan Remehkan! Pentingnya Media Sosial untuk Kesuksesan Bisnismu
8. Layani pelanggan dengan setulus hati
Melayani pembeli membutuhkan kesabaran terutama di saat konsumen bertanya tentang informasi produk. Pertanyaan yang sering diajukan misalnya harga produk dan apakah ada diskon khusus jika membeli barang dengan jumlah tertentu. Untuk itu, pengetahuan yang baik tentang produk/jasa yang kamu jual menjadi hal mutlak dan tak dapat ditawar-tawar lagi.
Dan, jangan heran jika kamu akan mendapatkan pertanyaan yang sama dari orang yang berbeda. Oleh karena itu, seperti yang telah disebutkan tadi, kamu harus memiliki kesabaran dalam melayani calon pembeli. Jika kamu bisa memberikan penawaran dan solusi terbaik, maka si calon pembeli kemungkinan besar akan membeli produk kamu. Namun janganlah kecewa, jika calon pembeli ternyata tidak jadi membeli karena masih ada orang lain yang siap merelakan uangnya untuk membeli produk yang kamu jual.
9. Perhatikan stock barang
Umumnya, pembeli yang kritis akan menanyakan terlebih dahulu apakah barang yang ditampilkan di online shop masih tersedia atau tidak. Untuk itu, barang yang stock-nya habis (out of stock) hendaknya diinformasikan kepada konsumen. Selain itu, kamu juga bisa memberitahukan bahwa barang yang dijual akan tersedia dalam waktu dekat.
Bagi pedagang online yang bergantung pada supplier, mereka perlu menanyakan persediaan barang kepada supplier tersebut sebelum menginformasikan kepada pembeli. Hal ini perlu dilakukan agar tidak mengecewakan pembeli yang hendak melakukan pemesanan. Seringkali, pembeli yang sudah terlanjur melakukan pemesanan ternyata barang yang diinginkan tidak tersedia. Jika itu terjadi, maka bisa membuat pembeli tersebut kecewa. So, pastikan bahwa kamu mengetahui setiap persediaan barang yang dijual di toko online. Jika barang tersebut memang sudah habis terjual dan tidak ada persediaan lagi maka sebaiknya gambarnya dihapus atau diberi keterangan “sold out”.
Baca Juga:
Punya Bisnis Online? 6 Jenis Aplikasi Ini Harus Di-install di Hapemu
Tahap Setelah Penjualan (After Sales)
1. Tangani komplain secara profesional
Konsumen yang kurang atau tidak puas biasanya akan melakukan komplain secara langsung kepada toko online tempat ia membeli barang. Komplain dilakukan pembeli karena ada kerusakan atau barang yang dikirim tidak sesuai dengan keinginan. Jika hal ini terjadi, maka sebaiknya kamu mampu menghadapi setiap komplain dari konsumen dengan kepala dingin.
Komplain dari konsumen seringkali disampaikan secara langsung melalui kontak yang tersedia. Setiap komplain yang masuk perlu ditangani secepatnya jika tidak ingin masalahnya berlarut-larut. Komplain yang tidak ditanggapi dengan segera berpotensi memunculkan masalah baru yang lebih besar.
2. Berikan jaminan pengembalian barang
Berhubungan dengan poin no.2, ada kalanya barang yang dijual ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi setelah sampai di tangan konsumen. Hal ini sangat mungkin terjadi karena adanya kerusakan barang saat pengemasan atau pada waktu pengiriman oleh jasa ekspedisi. Jika ternyata barangnya rusak, maka kamu, sebagai penjual online yang bertanggung jawab, wajib menggantinya dengan yang lebih bagus. Dan, pengembalian dan pengiriman barang kembali menjadi tanggung jawab pedagang online.
Memang, itulah risiko yang harus dihadapi oleh konsumen saat melakukan transaksi online karena tidak bisa melihat dan membeli secara langsung. Di sisi lain, pedagang online memiliki kewajiban untuk mengganti barang yang tidak sesuai harapan konsumen.
3. Tingkatkan layanan
Meski konsumen senang dengan produk dan layanan yang diberikan oleh toko online kamu, itu bukan berarti bahwa kamu lantas berpuas diri. Sebaliknya, kamu tidak boleh lupa melakukan evaluasi dan menerapkan strategi untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Lakukan survei kecil-kecilan untuk mendapatkan input/masukan dari mereka. Cari tahu apa kekurangan selama ini yang perlu diperbaiki.
Lewat masukan dari konsumen, kita bisa memperoleh informasi tentang hal-hal yang menjadi kelemahan toko online. Selanjutnya, kamu memikirkan bagaimana caranya agar kelemahan tersebut dapat dikurangi bahkan hilang sama sekali.
Berbagai macam strategi penjualan tersebut dapat kalian terapkan agar dagangan di toko online kamu cepat laku. Terapkan dengan benar dan tidak lupa bahwa yang namanya konsistensi untuk terus meningkatkan produk dan layanan itu sangatlah perlu. Semoga sukses.