Home Business Tips Mengatur Keuangan Agar Bisa Beli Rumah Sendiri Buat Kaum Milenials

Tips Mengatur Keuangan Agar Bisa Beli Rumah Sendiri Buat Kaum Milenials

tips cara gampang mudah mendapatkan memiliki rumah sendiri bagi untuk kaum generasi anak muda milenial kredit tanpa riba bank bantuan down payment dp cicilan kontrak event financial planner
Prita Ghozie (Financial Planner) dan Anisa Rahma (Public Figure) pada event Hijab Celebration Day 2019 | Foto: dok. Highlight.ID

Highlight.ID – Gaya hidup anak milenial yang konsumtif seringkali dianggap sebagai penyebab kenapa mereka susah untuk bisa membeli rumah sendiri. Padahal, rumah merupakan kebutuhan primer yang harus dimiliki setiap orang agar bisa hidup layak dan sejahtera. Terutama bagi mereka yang sudah naik ke jenjang pernikahan, rumah menjadi tempat yang paling ideal untuk bisa menjalani kehidupan dan berkumpul bersama keluarga.

Anisa Rahma, eks member Cherrybelle yang baru menikah 5 bulan lalu juga merasakan bagaimana pentingnya memiliki rumah sebagai tempat bernaung untuk keluarganya. Perempuan yang telah berhijrah tersebut bersama Prita Ghozie, Financial Planner, menjadi pembicara pada talkshow bertema “Cara Mudah Punya Rumah” yang menjadi bagian dari acara Hijab Celebration Day 2019.

Baca Juga: Mengintip Peluang Bisnis Kondotel yang Menguntungkan

Tentang gaya hidup milenial yang konsumtif, Anisa membenarkannya. Bahkan Anisa juga mengaku kalau dirinya termasuk golongan orang yang konsumtif. Ia mengatakan, “Masa muda itu adalah masa-masa di mana kita lagi pengen, banyak keinginan. Belum pernah ke sini, penginnya traveling. Akhirnya habis uangnya di traveling. Belum punya barang yang mahal, branded, akhirnya beli.”

Ketika hendak menikah, Anisa pun tersadar bahwa selama ini dirinya terlalu konsumtif. “Terus, setelah mau menikah, nih, akhirnya mikir, kan, aduh gimana nih untuk persiapan masa depan. Dan ternyata mikirnya, masa muda itu, padahal penghasilannya banyak, tapi ke mana aja uang-uangnya,” ungkap dia.

Kemudian, Anisa pun mulai menata lagi kehidupannya agar mampu menggapai keinginannya demi masa depan. “Akhirnya mulai menata lagi, mengatur lagi supaya bisa mencapai target. Nah, supaya target untuk memiliki rumah itu nggak gagal, jadi dengan cara mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang konsumtif.”

Menurut Anisa, ada perbedaan yang signifikan antara kehidupan sebelum dan setelah menikah. “Kalo dulu itu, kan, masih sendiri ya. Jadi bisa mengalokasikan biaya itu lebih banyak untuk menabung. Nah, sekarang udah berdua (dengan suami), Alhamdulilah udah menikah, udah 5 bulan ya, masa pernikahannya. Dan memang harus mulai memikirkan, gimana nih untuk membeli rumah,” ujar Anisa.

Baca Juga: Mudik Lebaran Sebentar Lagi, Begini Cara Cerdik Mengatur Keuanganmu

tips cara gampang mudah mendapatkan memiliki rumah sendiri bagi untuk kaum generasi anak muda milenial kredit tanpa riba bank bantuan down payment dp cicilan kontrak event financial planner
Talkshow “Cara Mudah Membeli Rumah” pada event Hijab Celebration Day 2019 | Foto: dok. Highlight.ID

Lalu, Anisa bersama suaminya, Anandito Dwi Sepdiawan, membicarakan bagaimana langkah-langkah untuk mengatur keuangan hingga akhirnya mereka bisa membeli rumah. Awalnya, Anisa menabung di bank dan mengelola keuangannya untuk amal, kebutuhan sehari-hari tiap bulannya, dan hal-hal lain yang menjadi prioritas.

“Setelah menabung itu, dari penghasilan kita sisihin dulu pertama untuk zakat, infaq juga. Nah baru setelah itu, kita baru bisa rencanain, nih, biaya tahunannya untuk dikeluarkan lebih ke hal-hal yang prioritas,” papar dia.

Anisa menambahkan, “Di sini yang menjadi tantangannya adalah gimana sih, caranya kita itu supaya bisa mengatur keuangan supaya enggak boros. Jadi mengurangi biaya-biaya yang konsumtif. Kalo misal ada keinginan untuk mengeluarkan (biaya untuk) hal-hal yang nggak penting itu langsung direm.”

Cara Terbaik untuk Mengatur Keuangan

Sementara, Prita Ghozie menuturkan bahwa biaya hidup itu murah tapi biaya pamer mahal. Ia pun mencontohkan bagaimana anak milenial ketika hendak makan saja harus difoto dulu agar bisa memamerkannya di media sosial. Prita mengingatkan bahwa biaya untuk pamer yang mahal dapat melupakan hal-hal lain yang lebih utama.

Prita memberikan tips-tips bagi milenial agar dapat memenuhi kebutuhannya untuk masa depan, termasuk membeli rumah. Menurut dia, salah satu cara untuk bisa memiliki tempat tinggal sendiri yakni dengan menabung.

“Supaya mudahnya aku bagi menjadi tiga, yaitu living, saving, playing. Living itu artinya segala biaya-biaya hidup yang memang harus kita penuhi. Lalu di dalamnya kewajiban untuk membayar zakat, kalo kita mau sedekah,” jelas Prita.

Menurut dia, setengah dari gaji atau penghasilan dialokasikan untuk biaya living. Jika pengeluaran living lebih kecil dari setengah gaji maka itu lebih bagus namun jangan sampai melebihi dari setengahnya.

Berikutnya, saving yaitu menabung yang dapat juga dimanfaatkan untuk dana darurat, dana cadangan, dan investasi. Adapun jumlah dana saving yang disarankan Prita yaitu sepertiga dari penghasilan. Namun jika dana saving bisa melebihi sepertiga dari penghasilan maka itu malah lebih bagus.

Selanjutnya, playing yakni kebutuhan untuk bersenang-senang atau hiburan seperti pergi ke kafe atau restoran, menonton konser, bepergian atau traveling, dan lainnya. Prita menyarankan agar dana playing ini tidak melebihi 20% dari penghasilan.

Lebih lanjut Prita menjelaskan pola pikir yang serba cepat alias instan menjadi penghambat banyak orang untuk bisa membeli rumah. Padahal, mempunyai rumah adalah sesuatu hal yang sifatnya jangka panjang. Menurut dia, setiap orang perlu menerapkan suatu sistem yang membantu mereka untuk bisa mengelola keuangan dengan baik.

“Maka kita harus dibantu dengan sistem. Jadi harus misalnya dipaksain nih, keambil dari penghasilan kita tiap bulan dengan cara misalnya nyicil atau dengan istilahnya debit otomatis,” ujar Prita.

Prita menuturkan bahwa property seperti rumah selain bisa dipakai sendiri juga dapat menjadi investasi masa depan maupun warisan yang diturunkan kepada generasi selanjutnya. Jika membeli rumah apartemen atau rumah untuk keperluan investasi, maka rumah/apartemen tersebut harus berada di lokasi yang strategis. Dengan demikian, akan banyak orang yang berminat untuk menyewa rumah.