Home Business Langkah Jitu Membangun Bisnis Kuliner yang Nggak Ada Matinya

Langkah Jitu Membangun Bisnis Kuliner yang Nggak Ada Matinya

tips cara bagaimana memulai membangun bisnis pengusaha kuliner wiraswasta sukses berhasil pendapatan omset penghasilan langkah tahapanC
Cara memulai bisnis kuliner | Foto: Unsplash/Julien Lux

Highlight.ID – Kini, di Indonesia telah banyak wirausahawan yang sukses. Baik dari jenis usaha perdagangan, jasa, maupun industri. Namun, dari sekian banyak para entrepreneur yang sukses, terdapat beberapa dari mereka yang kurang beruntung. Mungkin pada mulanya bisnis berjalan dengan lancar. Namun seiring perkembangan zaman, lini usaha yang mereka geluti mulai memudar dan tidak dapat menghasilkan profit seperti pada masa kejayaannya.

Kesalahan dalam memilih lini usaha merupakan kesalahan yang sangat fatal dalam dunia wirausaha. Kenapa demikian? Mungkin kamu juga sudah mengerti. Singkatnya begini, ada produk yang diinginkan banyak orang namun tidak dikonsumsi secara berkelanjutan. Namun ada pula produk yang sedikit peminatnya tetapi dikonsumsi secara berkelanjutan. Bahkan ada pula produk yang banyak peminatnya dan terus dikonsumsi secara berkelanjutan. Nah, dengan demikian kita sudah mengetahui konsep supply and demand yang menjadi tolok ukur dalam memilih lini usaha.

Lalu, lini usaha seperti apa yang memiliki banyak demand dan butuhkan secara berkelanjutan? Mungkin bagi pemula, memilih lini usaha yang tepat cukup sulit. Pasalnya, kita baru pertama kali memasuki pasar (dunia perdagangan), jadi masih sedikit pengalaman serta pengetahuan mengenai dunia usaha. Akan tetapi, kamu tidak perlu khawatir. Kuliner adalah salah satu jenis bisnis terbaik sepanjang masa yang dapat kamu jalankan.

Peluang Bisnis Kuliner yang Sangat Cerah

Bisnis yang satu ini memang tak akan pernah ada matinya. Pasalnya, bisnis kuliner ini termasuk ke dalam bisnis kebutuhan primer. Jadi, setiap orang pasti akan memenuhi kebutuhan tersebut. Beda halnya dengan kebutuhan sekunder. Dalam kondisi keuangan yang menipis, kemungkinan besar orang akan berhemat dan mengurangi pembelian kebutuhan sekundernya seperti membeli aksesoris, hp, dan lain sebagainya.

Baca Juga:
Buka Gerai Baru, Joe & Dough Sajikan Hidangan Istimewa Ala Celebrity Chef

Dari waktu ke waktu, jumlah pebisnis kuliner ini semakin banyak. Coba deh kamu hitung dalam satu kota ada berapa jumlah pebisnis kuliner? Pastinya banyak sekali. Bahkan di kota-kota besar, jumlah pebisnis kuliner hampir separuh dari jumlah penduduk di wilayah tersebut.

Banyaknya jumlah pebisnis yang menggeluti dunia kuliner ini dikarenakan banyak pula peminatnya. Yang mendasari kenapa bisnis kuliner menjadi nomor 1 sebagai bisnis terbaik sepanjang masa karena tidak ada satupun manusia yang tidak membutuhkan makan. Jadi, pelanggan akan selalu membutuhkan produk kuliner.

Cara dan Strategi Memulai Bisnis Kuliner Mulai Dari Nol Hingga Berhasil

Mengingat banyak sekali pesaing yang akan kamu hadapi ketika menggeluti bisnis kuliner, maka kamu harus memahami bagaimana cara memulai bisnis kuliner dengan efektif dan efisien. Hal ini dilakukan agar bisnis kuliner kamu tidak kalah bersaing dan gagal di tengah jalan. Berikut beberapa hal yang harus kamu persiapkan sebelum memulai bisnis kuliner.

1. Persiapkan modal usaha

Sebelum kamu memulai bisnis kuliner, ada baiknya kamu mempersiapkan modal. Modal yang dimaksud berupa kas, aset, perlengkapan, SDM, dan lain sebagainya. Jika kamu tidak memiliki kemampuan (skill) dalam bidang kuliner, kamu bisa membentuk sebuah tim yang berisikikan tenaga ahli di bidang kuliner. Tentunya, kamu membutuhkan modal yang lebih banyak lagi. Berbeda halnya jika kamu memiliki kemampuan (skill) dalam bidang kuliner. Kamu bisa saja merekrut tenaga kerja dan kemudian mengadakan pelatihan kepada mereka.

Baca Juga:
Makanan dan Minuman Ringan Untuk Mengganjal Perut Andalan Traveler

Bagaimana cara mendapatkan dana besar jika kamu tidak memiliki modal yang cukup untuk memulai usaha? Di zaman sekarang ini, kamu tidak perlu ambil pusing jika membutuhkan suntikan dana. Beberapa di antaranya, kamu bisa mencari rekan untuk bekerja sama atau meminjam uang ke koperasi atau bank. Sekarang juga tersedia pinjaman dengan bunga yang rendah dari bank yaitu penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk para pelaku UMKM.

Jika kamu meminjam uang dari bank sebagai modal, ada hal yang harus kamu lakukan agar bisnis kamu tetap berkembang dan tidak gugur di tengah jalan, yaitu biasakanlah membuat laporan keuangan setiap harinya yang meliputi laporan pengeluaran dan pemasukan. Dengan demikian, kamu telah memiliki gambaran mengenai perkembangan bisnis kamu setiap harinya. Dari data tersebut, kamu bisa menganalisa apakah bisnis kamu bisa membayar utang dan bunga kepada bank.

Namun jika kamu tidak ingin dipusingkan dengan bunga dari bank, kamu bisa memulai usaha dengan modal yang minim sekalipun. Akan tetapi, dengan keadaan ini tentu pada mulanya perkembangan bisnis kamu cukup lambat. Selain itu, kamu juga harus pandai-pandai berhemat. Misalnya, dalam sehari kamu bisa mendapatkan keuntungan Rp. 100.000,-. Upayakan 50% dari keuntungan kamu gunakan untuk penambahan modal. Dengan demikian, seiring berjalannya waktu usaha, bisnis kuliner kamu pun akan terus berkembang menjadi lebih besar lagi.

2. Tentukan lokasi yang strategis

Lokasi usaha ini akan menentukan banyak atau tidaknya jumlah pelanggan yang kamu miliki. Oleh karena itu, tentukanlah lokasi usaha yang strategis seperti tempat yang sering dilalui orang banyak. Akan tetapi, ketika menentukan lokasi usaha kamu juga harus mempertimbangkan berapa banyak modal yang kamu keluarkan untuk menempati lokasi tersebut. Jangan sampai modal yang kamu miliki habis hanya untuk menyewa tempat usaha saja.

Baca Juga:
Menu Paling Favorit di Warung Indomie, Anak Kost Pasti Suka

tips cara bagaimana memulai membangun bisnis pengusaha kuliner wiraswasta sukses berhasil pendapatan omset penghasilan langkah tahapan
Cara memulai bisnis kuliner | Foto: Unsplash/Andrew Seaman

Jika kamu tidak memiliki modal yang cukup banyak untuk menyewa tempat usaha, kamu bisa saja menjajakan dagangan kamu dengan cara menitipkannya ke tempat-tempat yang strategis seperti toko yang telah terkenal dan banyak pelanggannya. Lokasi yang cukup strategis untuk menitipkan dagangan kamu seperti sekolah, kampus, kawasan perkantoran, pasar, perumahan, tempat wisata, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, cara ini tentu akan menurunkan jumlah pendapatan setiap produknya. Dalam kondisi normal, kamu menjual dagangan seharga Rp. 1000,-. Nah, jika kamu menitipkan dagangan di toko lain, sekian persen dari harga dagangan kamu menjadi keuntungan bagi mereka. Misalnya kamu menitipkan barang dagangan dengan harga Rp. 800,-, yang semula kamu jual Rp 1000,-, maka Rp. 200,- merupakan keuntungan bagi pemilik toko.

3. Siapkan menu andalan

Sebelum bisnis kuliner berjalan, ada baiknya kamu mempersiapkan terlebih dahulu daftar menu yang disediakan. Cara terbaik dalam menyusun daftar menu adalah dengan melakukan survei pasar. Terlebih dahulu kamu harus tahu selera konsumen dan menu-menu favorit yang disukai konsumen. Lalu, susunlah daftar menu yang kamu sediakan.

Daftar menu itu sendiri terdiri dari 3 jenis, yaitu menu biasa, menu favorit, dan menu khusus. Menu biasa merupakan daftar menu yang tidak memiliki banyak pesaing. Menu favorit merupakan menu yang paling banyak peminatnya. Menu inilah yang akan memiliki banyak sekali kompetitor. Sedangkan menu khusus merupakan menu yang disediakan khusus oleh pemilik bisnis dan sangat jarang dimiliki bahkan tidak tersedia di tempat lain.

Dari ke tiga jenis menu tersebut, kamu wajib memiliki menu khusus yang sering disebut dengan menu andalan. Di sini kamu menyediakan sebuah atau lebih menu yang menjadi ciri khas bisnis kamu. Lalu bagaimana cara menciptakan menu andalan ini? Inilah pentingnya kenapa kamu harus melakukan survei pasar. Kamu bisa mengetahui menu khusus apa saja yang dimiliki kompetitor. Dari menu yang mereka miliki, kamu harus memberikan inovasi lebih agar dapat menjelaskan ciri khas bisnis kamu. Selain itu, kamu juga bisa menciptakan menu terbaru yang belum ada di manapun.

Baca Juga:
7 Restoran Fast Food Populer yang Jadi ‘Juru Selamat’ di Kala Lapar

4. Tentukan target pasar

Pada dasarnya, target pasar ini harus disesuaikan dengan jenis usaha. Pada usaha kuliner, target usaha dapat terbagi tiga, yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa. Selain itu, kamu juga bisa mengkategorikan target pasar kamu berdasarkan daerah. Misalnya orang dari daerah Sumatera lebih menyukai masakan pedas, sementara di daerah Jawa, orang lebih menyukai masakan manis. Dengan memiliki target pasar, bisnis kamu akan memiliki tujuan yang pasti. Setelah memiliki target pasar yang tepat, maka kamu siap menjalankan bisnis kuliner.

5. Persiapkan sumber daya manusia (SDM)

Jika bisnis kamu cukup besar, kamu akan membutuhkan tenaga kerja pendukung. Standarnya, tenaga kerja pada bisnis kuliner dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu, koki, pelayan (waiters/waitress), dan kasir. Namun, kamu pasti memerlukan biaya lebih bila memiliki karyawan yang banyak. Jika bisnis kamu dalam skala kecil, ada baiknya kamu hanya menggunakan satu orang asisten. Yang paling penting pada poin ini adalah ukuran dan kebutuhan usaha kamu. Jika usaha kamu hanya membutuhkan satu orang karyawan, maka pilihlah satu orang karyawan.

6. Bekerja sama dengan penyalur bahan baku

Bagi pemilik bisnis sangat dianjurkan memiliki distributor bahan baku tersendiri yang dapat memasok bahan baku yang kamu perlukan setiap harinya. Hal ini bertujuan agar setiap proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Apabila kamu memiliki distributor tetap, kamu dapat merasakan berbagai keuntungan lainnya. Di antaranya, kamu bisa mendapatkan harga yang relatif lebih murah ketimbang kamu mencarinya sendiri. Selain itu, dalam keadaan sulit sekalipun seperti bahan baku yang langka di pasaran, kamu akan menjadi prioritas mereka memasok barang.

Sebagai pemilik bisnis yang cerdas, kamu harus memiliki strategi dalam bekerja sama dengan distributor. Salah satunya adalah dengan memilih distributor lebih dari satu. Hal ini bertujuan agar kamu tetap tidak kekurangan barang baku bila terjadi kelangkaan. Jika salah satu tidak dapat memasok bahan baku, maka distributor yang lainnya dapat menutupi kekurangan barang baku yang kamu butuhkan.

Baca Juga:
5 Macam Kopi Spesialti di Indonesia dengan Aromanya yang Khas

Bagaimana, apakah kamu tertarik dengan bisnis kuliner? Berhubung bisnis kuliner ini tidak pernah ada matinya, maka banyak pula saingan yang akan kamu temui di lapangan. Oleh karena itu, kamu harus benar-benar mempertimbangkan dengan matang apakah kamu yakin bisa menjalankan bisnis kuliner atau tidak. Selain itu, kamu juga harus memiliki tekad yang kuat dan tahan banting.

Sebetulnya, masih banyak bisnis terbaik sepanjang masa yang lainnya seperti bisnis properti, bisnis budidaya tanaman buah, bisnis peternakan sapi, bisnis online, bisnis perdagangan saham, dan lain sebagainya. Memang benar bisnis kuliner, bisnis properti, dan lainnya merupakan bisnis yang tiada matinya. Namun yang penting untuk kamu pahami, semua bisnis memiliki risikonya masing-masing.

Sebagai contoh bisnis kuliner di atas, salah satu risiko terbesar yang akan kamu hadapi adalah kompetitor besar. Mereka (kompetitor besar) memiliki pangsa pasar yang luas. Selain itu, mereka juga memiliki brand idenity dan likuiditas yang kuat serta citra yang baik di mata masyarakat. Akan sangat sulit bagi kamu untuk dapat menyaingi mereka. Bahkan, jika kamu tidak berhati-hati dan tidak memiliki ciri khas tersendiri, kemungkinan besar pelanggan kamu akan berpaling kepada mereka. Hal ini akan berdampak pada kelangsungan bisnis kamu.

Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa apapun bisnis yang dijalani, kamu harus memiliki strategi jitu serta ciri khas khusus yang menandakan bisnis kamu. Sehingga para konsumen dapat mengenali identitas bisnis meskipun kamu menjalankan bisnis terbaik sepanjang masa sekalipun. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. (ro/ma)