Highlight.ID – Penggunaan iklan sebagai media penyampai informasi produk maupun jasa menjadi pilihan utama bagi sebagian besar pemasar. Strategi pemasar untuk menempatkan iklan pada media-media terpilih dilakukan atas dasar dampak luas yang bisa dilihat dalam waktu singkat. Apalagi jika pemasar memasang iklannya di media-media massa seperti televisi, koran maupun internet yang populer di masyarakat.
Jenis-jenis iklan yang bervariasi membuat pemasar perlu melakukan seleksi dan memilih media iklan yang paling tepat. Setelah menentukan media iklan yang paling sesuai, maka langkah selanjutnya yaitu memikirkan konsep iklan yang akan ditayangkan. Merancang iklan yang efektif tak hanya sebatas mempertimbangkan faktor estetika semata. Lebih dari itu, iklan yang baik memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pikiran dan mengarahkan pada tindakan.
Pada iklan media cetak dan online yang bersifat visual, judul iklan atau headline memiliki peran yang sangat penting untuk menarik perhatian khalayak. Headline yang menarik ibarat eye catcher yang bisa mengarahkan pada informasi penting lainnya seperti body text. Bagaimana cara membuat headline yang efektif? Untuk membuat judul iklan yang tak hanya bagus tapi juga efektif, perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini.
Tahapan-tahapan Menyusun Headline yang Efektif
1. Tentukan target sasaran yang tepat
Salah satu tujuan iklan yaitu memancing audiens untuk segera melakukan tindakan tertentu. Misalnya iklan yang mempersuasi audiens untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Hal itu bisa tercapai apabila iklan yang ditampilkan menarik bagi orang yang melihat atau mendengarnya. Iklan yang menarik tentu saja berbeda bagi satu orang dengan yang lainnya.
Baca juga:
Pahami Jenis-jenis Iklan Menurut Isi Pesannya
Daya tarik iklan berdasarkan pada perspektif khalayak yang membuat para pemasar perlu mempelajari perilaku konsumen lebih dalam. Pengategorian khalayak ke dalam berbagai variabel seperti demografis, psikografis, geografis, dan perilaku memudahkan pemasar dalam upaya memetakan kebutuhan dan faktor-faktor yang menarik bagi khalayak. Judul iklan hendaknya mempertimbangkan beberapa variabel tersebut di atas agar memiliki daya tarik dan persuasi yang tinggi.
2. Singkat, jelas, & padat
Audiens sudah terbiasa dan cenderung untuk mengabaikan iklan yang membuat upaya pemasar untuk menarik perhatian semakin berat. Mereka pun umumnya tidak memiliki banyak waktu untuk membaca isi iklan. Oleh karena itu, judul iklan sebaiknya cukup singkat saja namun memiliki arti khusus yang bisa dengan mudah dipahami oleh khalayak.
Meski headline ditulis secara singkat, namun tidak bisa melupakan makna atau isi pesan begitu saja. Dengan kata lain, judul iklan yang singkat harus memiliki kandungan makna yang dalam dan bisa tersampaikan dengan jelas dan tepat. Jumlah kata yang terbilang singkat yaitu berkisar antara 5 sampai 8 kata, namun jumlah tersebut bukanlah bilangan yang pasti.
Baca juga:
Mengenal Copywriting & Manfaatnya Bagi Pemasaran
3. Langsung pada inti pesan
Ruang dan waktu iklan yang terbatas membuat advertiser perlu menyampaikan pesan secara singkat dan tepat sasaran. Efisiensi dan efektivitas iklan menjadi faktor utama pemasar agar iklan yang disampaikan tidak boros biaya dan pesan iklan dapat tersampaikan dengan baik. Agar lebih efektif dan efisien, iklan haruslah langsung pada isi pesan yang hendak disampaikan dan tidak berbelit-belit. Lewat cara tersebut, audiens bisa memahami dan mengerti isi pesan iklan dalam waktu seketika.
Metode penyampaian pesan yang sering digunakan dalam periklanan yaitu hardsell dan softsell. Hardsell lebih fokus pada penyampaian pesan secara jelas dan gamblang yangmengajak audiens untuk membeli dan audiens pun tidak perlu berpikir lama untuk segera mengerti maksud iklan. Lain halnya dengan softsell yang tidak menyampaikan pesan iklan secara langsung namun membutuhkan daya imajinasi dan tingkat pengetahuan tertentu.
4. Arahkan pada tindakan
Iklan yang efektif adalah iklan yang bisa mempengaruhi orang dalam waktu seketika. Cara yang sering dilakukan oleh pemasar yaitu dengan menggunakan kalimat perintah (imperatif) yang mengajak orang untuk melakukan tindakan tertentu. Kalimat perintah yang bersifat tegas dan jelas mampu membangkitkan orang untuk melakukan hal seperti pesan yang disampaikan pada iklan.
Baca Juga:
Teknik Menulis Press Release & Contohnya Agar Dimuat di Media Massa
Penggunaan kalimat perintah pada iklan termasuk kategori hardsell yang menampilkan pesan secara langsung. Pesan tersebut memberikan dorongan atau motivasi kepada audiens agar mereka segera mengambil tindakan seperti yang diinginkan oleh pengiklan.
5. Penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
Pilihan kata atau diksi menjadi pertimbangan utama dalam teknik penulisan naskah iklan. Bertebarnya iklan yang tak bisa dibendung membuat audiens dapat dengan mudah mengabaikan iklan. Apalagi jika iklan yang tampil memakai bahasa yang sulit dipahami. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemasar harus memilih dan memilah kata yang mudah dicerna dan biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan bahasa Indonesia menjadi pilihan tepat jika iklan menyasar masyarakat Indonesia secara umum. Beda halnya, jika iklan menggunakan bahasa Inggris yang ditujukan pada audiens yang lebih spesifik. Bahasa yang bersifat dinamis memunculkan istilah-istilah baru yang mungkin saja tidak pernah terdengar sebelumnya. Hal itu merupakan peluang bagi copywriter untuk memainkan kata secara lebih kreatif dan leluasa. Pemilihan kata tentu harus mempertimbangkan khalayak sasaran yang dituju agar maksud pesan bisa tersampaikan sesuai dengan harapan.
6. Testimonial itu penting
Testimonial merupakan pernyataan yang disampaikan oleh konsumen yang telah merasakan manfaat produk secara langsung. Sebelum melakukan pembelian, konsumen biasanya memiliki beberapa pertimbangan. Dan, salah satu hal yang bisa menjadi pertimbangan audiens yaitu dengan membaca testimonial dari pelanggan yang puas dengan produk. Dalam hal ini, peran konsumen yang puas dengan produk menjadi sangat signifikan dan bisa menjadi ujung tombak bagi pemasar untuk menarik hati audiens.
Baca Juga:
Fungsi-fungsi Periklanan & Contohnya yang Wajib Dipahami Pebisnis
Strategi pemasar dengan menampilkan testimonial adalah pilihan tepat dengan tujuan membangun kepercayaan khalayak. Testimonial pada iklan akan lebih efektif lagi, jika disampaikan oleh public figure atau tokoh populer yang mempunyai kredibilitas yang tinggi. Tak heran, tokoh-tokoh terkenal sering dimanfaatkan oleh advertiser untuk menyampaikan testimonialnya tentang sebuah merek lewat iklan.
7. Berikan solusi
Alasan yang paling kuat bagi orang ketika membeli produk yaitu agar permasalahan yang dihadapinya dapat terselesaikan. Berbagai macam masalah yang dihadapi oleh konsumen menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para pebisnis untuk memproduksi barang baru. Pengembangan dan riset yang dilakukan oleh perusahaan salah satun tujuannya yaitu memproduksi produk-produk yang bisa memecahkan permasalahan orang.
Judul iklan yang memberikan solusi atas permasalahan yang dialami audiens menjadi strategi paling ampuh untuk mengarahkan mereka pada pembelian. Pemasang iklan tak perlu berusah payah merancang judul iklan yang terlihat indah namun justru membingungkan orang. Fokus pada permasalahan yang sering dihadapi konsumen, dan berikan solusinya lewat judul iklan.
Baca Juga:
9 Cara Berjualan di Instagram Biar Online Shop-mu Makin Rame Pembeli
8. Tekankan pada headline
Iklan memiliki beberapa unsur yang saling berkaitan satu sama lain. Selain headline, iklan memiliki unsur-unsur yang lain seperti body text, closer, flash, dan ilustrasi. Untuk itu, headline harus ditampilkan secara menonjol dan membedakannya dengan unsur-unsur iklan lainnya. Agar lebih efektif, headline harus memiliki ukuran huruf yang cukup besar dan kontras yang tinggi sebagai penekanan.
Selain itu, keterkaitan antara headline dengan ilustrasi grafis menjadi pertimbangan yang tak bisa dilupakan. Iklan yang disusun secara matang dengan memperhatikan beberapa hal di atas akan lebih mudah dipahami dan dicerna oleh audiens. Dengan penekanan yang jelas pada headline, maka audiens dapat mengidentifikasi informasi yang paling penting pada iklan yang ditayangkan.
9. Berikan janji dan jaminan
Khalayak yang membeli suatu produk maupun jasa tentu memiliki harapan dan keinginan bahwa kebutuhannya akan terpenuhi. Cara yang paling umum digunakan oleh pemasar yaitu meyakinkan audiens bahwa produk yang ditawarkan bisa memuaskan kebutuhan konsumen. Untuk meyakinkan konsumen, pemasar memberikan janji merek (brand promise) dengan menonjolkan manfaat atau fasilitas yang bisa diperoleh khalayak.
Baca Juga:
Strategi Perancangan Iklan yang Efektif untuk Kemajuan Bisnismu
Satu hal harus diperhatikan, janji dan jaminan yang disampaikan melalui iklan haruslah realistis dan dapat diterima secara logis. Selain itu, pemilik brand harus memiliki komitmen dan bisa memastikan bahwa janji-janji yang disampaikan lewat iklan bisa dipenuhi. Jika janji tersebut tidak bisa dipenuhi, maka yang terjadi konsumen akan merasa kecewa dan dapat mengancam eksistensi merek di kemudian hari.
10. Fokus pada manfaat
Biasanya, konsumen membeli produk karena ingin mendapatkan manfaat langsung dari produk atau jasa yang dibelinya. Janji merek sangat erat kaitannya dengan manfaat produk yang bisa dirasakan secara langsung oleh konsumen. Dengan menonjolkan beberapa manfaat produk, maka konsumen memperoleh informasi yang berkaitan dengan produk.
Informasi produk itu tentu sangat berguna bagi khalayak dan menjadi bahan pertimbangan mereka dalam membeli produk. Oleh karena itu, pemasar perlu menyusun dan menetapkan selling point yang paling kuat untuk menjaring konsumen. Judul iklan akan lebih efektif jika dilengkapi dengan data-data maupun angka-angka yang diperoleh berdasarkan riset yang mendalam pada produk.
Judul iklan yang baik menjadi faktor penentu apakah audiens memiliki ketertarikan untuk memperhatikan iklan lebih lanjut. Dengan penyusunan headline yang bagus dan efektif seperti telah dijelaskan di atas, pemasar mempunyai peluang yang lebih besar untuk merebut perhatian audiens.