Highlight.ID – Berat badan yang ideal selain banyak manfaat untuk kesehatan juga bagus untuk menunjang penampilan. Namun, karena pola hidup yang tidak sehat seperti makan makanan yang mengandung minyak dan kurang bergerak atau olahraga menyebabkan naiknya berat badan. Jika tidak segera ditangani, orang yang mengalami kelebihan berat badan dapat terkena obesitas.
Parahnya, obesitas menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Ada beragam cara untuk mengidentifikasi seseorang mengalami obesitas atau tidak. Namun cara yang paling sering dilakukan yaitu dengan mengukur body mass index (BMI). Pengukuran BMI yaitu dengan membandingkan antara berat badan dengan tinggi badan. Seseorang terindikasi mengalami obesitas jika nilai indeks masa tubuh (IMT) melebihi batas ideal.
Penyebab Obesitas
Penyebab menumpuknya lemak karena asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh lewat makanan lebih banyak dibandingkan dengan aktivitas pembakaran kalori. Akibatnya, lemak yang terus menumpuk dalam waktu yang lama dapat menambah berat badan yang berujung pada obesitas.
Pola makan yang tidak terkontrol dan jarang melakukan olah raga atau malas bergerak merupakan dua di antara penyebab paling umum obesitas. Selain itu, obesitas juga bisa dipicu oleh faktor genetik, penggunaan obat-obatan tertentu, stres, dan kurang istirahat. Masalah kesehatan ini dapat dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Lemak di Tubuh dengan Cavitation
Saat dijumpai Highlight.ID di kawasan Jetis, Yogyakarta, dr. Novitasari Anggraini, Dokter Kecantikan Golden Clinic, mengungkapkan penyebab obesitas. Jika ada orang tua, ayah atau ibu, yang berbadan gemuk, maka ada kemungkinan anaknya juga akan mengalami kegemukan. Selain itu, pemicu obesitas lainnya yakni tidak seimbangnya antara jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh dengan yang ke luar.
Satu hal yang perlu diketahui, orang yang gemuk alias kelebihan berat badan (overweight) belum tentu mengalami obesitas. Sebaliknya, penderita obesitas dengan lemak berlebih sudah pasti badannya gemuk.
Obesitas jika tidak ditangani segera dapat mengakibatkan beberapa penyakit serius yang dapat mengakibatkan kematian. Beberapa penyakit degeneratif yang diakibatkan oleh obesitas di antaranya yaitu jantung, diabetes, hipertensi, dan kanker. Mereka yang menderita obesitas atau kelebihan berat badan perlu melakukan berbagai upaya untuk mencapai berat badan yang ideal dan normal.
Baca Juga: Thermage FLX, Teknologi Pengencangan Kulit untuk Area Wajah Tanpa Operasi
Perawatan/Treatment di Klinik Kecantikan untuk Menghilangkan Lemak Tubuh
Untuk mengetahui jenis perawatan yang tepat, pasien harus melewati sesi konsultasi dengan dokter kecantikan. dr Novita menuturkan, “Pertama kita evaluasi pasiennya dulu, apakah dia perlu pengurangan lemak secara drastis atau dia (pasien) butuh pengencangan (tubuh) saja.”
Menurut dr. Novitasari Anggraini yang akrab disapa dr. Novita, ada orang berbadan gemuk dengan lemak yang tebal dan ada orang yang tubuhnya kurang kencang. Untuk pasien dengan lemak yang tebal, jenis perawatan yang tepat yakni Fat Freezing. Sedangkan untuk pengencangan tubuh, pasien mendapatkan tindakan Firming.
Fat Freezing
“(Fat Freezing untuk) Menghilangkan lemaknya secara permanen. Alatnya ditempelkan dengan sistem membekukan lemak yang ada selama kurang lebih 45 menit dalam suhu minus 4 derajat celcius. Kemudian nanti lemaknya itu, setelah beku, akan dikeluarkan melalui kelenjar limfa, BAB (buang air besar), dan kencing. Jadi itu akan menghilangkan lemak secara permanen,” jelas dr. Novita yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Baca Juga: Mengurangi Lemak Tubuh dengan X Wave, Vanquish ME, dan Exilis Elite
Lebih lanjut, dr. Novita memaparkan bahwa treatment Fat Freezing bisa diulang dalam rentang waktu 1 hingga 2 bulan. “Namanya pelangsingan tidak mungkin cuman sekali. Pelangsingan adalah treatment yang kontinyu supaya orang mencapai bentuk tubuh yang diinginkan.”
Tujuan awal dari perawatan Fat Freezing yaitu untuk mengurangi lingkar bagian badan tertentu seperti perut, lengan atau paha. “Kalo untuk berat badan, otomatis, kan ke arah yang lebih baik. Kalo sudah hilang lemaknya (yang) banyak, berat badannya pasti akan mengikuti. Tapi kalo awal-awal, kita fokus ke lingkarnya (bagian tubuh) dulu yang berkurang,” ujar dr. Novita.
Menurut perempuan yang lahir di Solo tersebut, lingkar bagian tubuh yang berkurang dapat menjadi indikator keberhasilan treatment yang dilakukan. Sebagai bahan evaluasi yang objektif, pasien difoto terlebih dahulu sebelum menjalani treatment. dr. Novita mengatakan, “Pertama kali yang dilakukan adalah pemfotoan (pasien) dulu. Kita akan foto before, belum sama sekali dilakukan tindakan apapun. Kita akan lakukan pengukuran area (lingkar tubuh) dulu.”
Dengan demikian, akan terlihat perbandingan tubuh pasien sebelum menjalani tindakan dan setelahnya. “Alat objektifnya seperti itu. Jadi, kalo misalnya lingkarnya turun berarti, kan, otomatis pekerjaan kami berhasil,” tambah dia.
Baca Juga: Bikin Awet Muda, Ragam Treatment Kecantikan untuk Meremajakan Kulit
“Mesin (Fat Freezing) ini ada 3 step. Step pertama (yakni) pengenalan. Step kedua, untuk pembekuan (lemak) itu tadi. Step ketiga, vibration-nya. Jadi dalam 1 treatment, ada 3 step itu tadi,” paparnya.
Labih lanjut ia menambahkan, “Fat Freezing, pengurangan lemak, kita akan menikmati hasilnya tidak langsung. Karena ada proses setelah dibekukan sampai lemaknya hancur, (waktunya) kurang lebih 3 minggu. Jadi, bisa diulang setelah 1 bulan sampai 2 bulan, untuk hasil yang lebih maksimal.”
Firming
Firming ditujukan untuk pasien yang sudah menjalani tindakan Fat Freezing. Selain itu, Firming juga sesuai untuk pasien yang badannya tidak terlalu gemuk namun ingin menghilangkan lemak yang sedikit di dalam tubuh. dr. Novita menjelaskan, “Dari pasien yang sudah dikerjakan pelangsingan (Fat Freezing) tadi, kalo lemaknya hilang, otomatis dia butuh pengencangan.”
Baca Juga: Kulit Wajah Lebih Kencang dengan Thermage FLX, Ini Tahapan-tahapannya
Sesuai namanya, Firming bertujuan untuk mengencangkan tubuh. “Alat Firming ini, sekali pengerjaan kurang lebih hanya 30 menit. Boleh diulang 1 minggu, 1 sampai 2 kali. Jadi, boleh lebih sering diulang. Kalo alat Firming hasilnya bisa (langsung) kelihatan,” lanjutnya.
Menurut penjelasan dr. Novita, pasien dapat memfokuskan perawatan pada area tubuh yang paling mengganggu. Misalnya pada bagian perut yang dinilai paling rentan mengalami penimbunan lemak. Seperti halnya Fat Freezing, perawatan Firming yang mencakup radio frequency, vacuum, dan pemijatan ini juga diawali dengan pemotretan pasien terlebih dulu. “Di dalam satu tindakan (Firming), (mampu) mengaktivasi kolagen dan menghancurkan lemak dalam waktu yang bersamaan,” tuturnya.
Adapun harga perawatan Fat Freezing maupun Firming tergantung pada area yang ingin dikerjakan. Pasien dapat menjalani perawatan pada beberapa area tubuh sekaligus apabila mereka memang menginginkannya.
Selanjutnya, agar treatment yang dilakukan memberikan hasil yang optimal, dr. Novita menyarankan kepada pasien untuk menjaga pola diet yang berimbang. Caranya, yakni dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gula, minyak, dan karbohidrat. Akan lebih baik lagi, jika pasien juga melakukan olah raga secara teratur.