Highlight.ID – Menentukan nama perusahaan bisa saja melalui proses yang panjang dan melibatkan banyak orang. Apalagi jika perusahaan tersebut adalah lembaga profesional yang memiliki struktur yang njlimet. Beberapa meeting diperlukan dengan mempertemukan banyak orang terutama para pemimpin perusahaan.
Tapi, lain halnya jika kamu adalah seorang entrepreneur yang sedang berusaha memulai bisnis kecil-kecilan. Umumnya, para pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) membuat nama yang sangat generik. Dengan kata lain, nama yang dipilih sangat terdengar biasa-biasa saja dan tidak terdengar unik. Padahal, nama yang terlalu umum bisa saja membuat orang sulit mengenali merek. Akibatnya, nama bisnis akan mudah dilupakan karena tidak ada perbedaannya dengan kompetitor.
Memang, ada faktor yang mempengaruhi kesuksesan bisnis karena hanya dengan nama perusahaan yang unik dan berbeda saja tidaklah cukup. Meski demikian, nama tidak bisa disepelekan begitu saja. Seperti halnya nama orang yang memiliki makna dan do’a atau harapan di dalamnya, demikian pula dengan nama brand. Untuk itu, kamu perlu melakukan beberapa langkah taktis untuk menentukan nama merek seperti yang dijelaskan pada artikel kali ini.
Strategi dalam Menentukan Nama Merek/Perusahaan
1. Lakukan riset awal
Untuk mengetahui keunikan sebuah nama, maka kamu perlu melakukan semacam riset kecil-kecilan. Cara paling sederhana dan menghemat biaya yaitu dengan memasukkan kandidat nama di search engine. Pehatikan daftar yang muncul di halaman pencarian, apakah kandidat nama telah digunakan oleh orang lain atau belum. Jika belum, maka itu kabar baik bagi kamu karena bisa menggunakan nama tersebut.
Baca Juga:
Buka Usaha? Ini Cara Memilih Nama Brand yang Bagus Disertai dengan Contoh
Tapi apabila kandidat nama sudah dipakai orang lain, maka jangan buru-buru mencari nama lain. Perhatikan dulu kategori bisnis dari perusahaan yang memakai nama itu. Apakah memiliki kesamaan bisnis dengan bisnis yang kamu jalankan? Contohnya kamu memilih nama “Akua” untuk bisnis akuarium, sedangkan orang lain memakai nama “Akua” untuk produk minuman air mineral. Hal itu sangat bisa dilakukan dan tidak melanggar hak cipta karena meski namanya sama tapi kategori bisnis yang dijalankan berbeda.
2. Buat nama brand yang terdengar unik
Sebagian besar nama perusahaan yang memiliki reputasi internasional mudah diingat karena memiliki keunikan tersendiri. Nama usaha yang unik selain mudah diingat juga membuat perusahaan lebih menonjol dibandingkan dengan kompetitor lainnya. Sebagai langkah awal, kumpulkan nama-nama perusahaan yang menjadi calon nama perusahaan kamu, sebanyak-banyaknya.
Dari sekian banyak nama, pilihlah 5 di antaranya yang terbaik, lalu kecilkan lagi menjadi 3 nama terbaik hingga kamu memilih 1 nama terbaik di antara yang terbaik. Sebelum memilih 1 nama terbaik, kamu bisa konsultasikan dulu kepada orang-orang yang lebih berpengalaman. Atau, bisa juga kepada orang-orang terdekat kamu.
Baca Juga:
10 Fashion Brand Amerika Serikat yang Memakai Nama Pendirinya
Ketika perusahaan baru saja berdiri, mungkin saja nama brand terpilih masih terdengar asing. Hal itu sangat wajar terjadi karena telinga kamu dan orang lain belum terbiasa mendengar namanya. Oleh karena itu, promosi yang gencar terutama di awal-awal berdirinya perusahaan perlu dilakukan agar orang dapat segera mengenalinya.
3. Pilih nama merek yang mudah diucapkan
Umumnya, orang ingin sesuatu yang sederhana dan tidak membuat repot. Tak terkecuali dalam hal penyebutan nama perusahaan. Apa jadinya jika nama brand merupakan kombinasi huruf yang susah dibaca apalagi diucapkan? Hal itu tentu akan berdampak pada perusahaan itu sendiri, di mana orang mungkin tidak ingat nama perusahaan.
Untuk itu, singkatan atau akronim sebaiknya dihindari untuk perusahaan yang baru berdiri. Meski demikian, dalam beberapa kasus, banyak perusahaan yang menggunakan singkatan, seperti “UPS” misalnya. Hal itu bisa dilakukan jika nama perusahaan relatif panjang.
Baca Juga:
Cerita Unik di Balik 17 Nama Merek Terkenal di Dunia
Lain halnya jika nama brand itu singkat dan mudah dilafalkan. Contohnya ‘Samsung”, “Adidas”, “Toyota”, dan “Honda” yang hanya terdiri dari 2 hingga 3 suku kata. Namun, faktor penyebutan nama ini bisa saja berbeda saat bersinggungan dengan faktor bahasa yang berbeda. Misalnya, ketika harus mengucapkan “Louis Vuitton” dengan benar mungkin saja orang Indonesia akan mengalami kesulitan. Oleh karena itu, perhatikan pula faktor geografis di mana produk kamu akan dipasarkan.
4. Mengetahui teknik penamaan merek
Untuk lebih mempermudah proses penamaan merek, ada baiknya kamu mengetahui jenis-jenis nama brand. Seperti yang telah diulas pada artikel “Buka Usaha? Ini Cara Memilih Nama Brand yang Bagus Disertai dengan Contoh“, ada beberapa jenis nama merek yaitu: descriptive names, acronnym names, synthezised names, metaphorical names, founder names, invented names, dan geographical names. Dari beberapa jenis nama perusahaan tersebut, kamu bisa memilih salah satu yang sesuai.
Yang sering dipakai dan yaitu memakai nama sang pendiri perusahaan (founder names). Misalnya, “Bebek Goreng H. Slamet”, “Gudeg Yu Djum”, dan “Soto Ayam Pak Min”. Di level internasional ada nama-nama perusahaan yang diambil dari pendirinya, contohnya seperti “Armani”, “Louis Vuitton”, “Hurley”, dan “Mary Kay”.
5. Tentukan nama yang memiliki makna dan mencerminkan identitas perusahaan
Bagaimana, bisnis kamu ingin dipersepsikan oleh khalayak? Apakah bisnis kalian itu berkesan “fun”, “muda”, “penuh energi”, atau justru “konservatif”? Kesan yang terpancar dari sebuah merek sejatinya merupakan cerminan dari nilai-nilai yang dimiliki perusahaan itu. Nilai-nilai berupa visi, misi, dan tujuan perusahaan yang bersifat abstrak memang tak bisa dipersepsi dengan panca indera namun dapat menentukan arah dan identitas perusahaan.
Baca Juga:
15 Nama Perusahaan Top Dunia, Ada Sejarah Unik di Balik Penamaannya
Misalnya produk minuman Fanta yang berkesan ‘ceria’. Contoh lain, nama bisa diambil dari mitologi kuno, atau kisah-kisah yang mempunyai makna khusus. Misalnya, merek kamera Canon yang namanya diambil dari dewa Budha, Kwanon. Beda lagi dengan Pepsi, yang namanya diambil dari salah satu bahan yang terkandung dalam minuman tersebut. Namun demikian, dalam kasus tertentu, ada nama brand yang sebenarnya tidak kaitannya sama sekali dengan produk yang dijual seperti Starbucks misalnya.
6. Buat nama yang dapat diterjemahkan ke dalam bentuk visual
Selain nama, logo perusahaan sangat berperan dalam menunjang aktivitas branding. Kedua elemen ini, nama dan logo, dapat mendukung satu sama lain untuk menanamkan persepsi kepada khalayak. Apalagi di era berkembangnya media sosial ketika orang lebih cenderung menyukai hal-hal yang bersifat visual.
Bagaimakah nama merek ketika diterapkan dalam logo? Apakah nama merek dapat diterjemahkan ke dalam logo yang bagus dan profesional? Desain visual yang bagus dan nama yang unik tentu merupakan kombinasi ampuh yang dapat menarik perhatian. Untuk itu, pikirkan apakah nama perusahaan yang terpilih bisa terlihat bagus saat diaplikasikan ke dalam media-media promosi.
Beragam cara bisa kamu lakukan untuk memilih nama brand terbaik. Namun hal yang pasti, nama perusahaan haruslah memiliki aura positif sehingga memberikan sugesti dan inspirasi yang bagus baik kepada pihak internal maupun konsumen.