Home Business Upaya Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan untuk Cegah Stunting

Upaya Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan untuk Cegah Stunting

Highlight.ID – Dinas Kesehatan, Danone Indonesia, dan Alodokter sukses menyelenggarakan Program Pelatihan & Screening Generasi Maju Bebas Stunting 2024, yang dilaksanakan dalam bentuk roadshow di 20 puskesmas yang tersebar di pulau Jawa. Program ini dirancang untuk menurunkan prevalensi stunting dengan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, termasuk dokter anak, dokter umum, bidan, dan kader kesehatan melalui edukasi mendalam.

Fokus utama program ini adalah membekali tenaga kesehatan dengan pengetahuan tentang stunting, cara pencegahannya, serta metode pengukuran dan pemantauan yang tepat.

Sejauh ini, lebih dari 4.000 balita telah menjalani screening stunting di berbagai puskesmas di wilayah pinggiran sebagai bagian dari program ini. Selain mendapatkan screening, balita yang terdeteksi stunting juga akan menerima pemantauan kesehatan berkelanjutan, yang dilakukan oleh kader puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat.

Percepatan penurunan stunting pada balita adalah program prioritas pemerintah yang dituliskan dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6%.

Meski angka ini menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya (24,4% pada 2021), stunting masih menjadi masalah kesehatan yang cukup serius. Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14% pada tahun 2024, untuk itu dibutuhkan kerja sama berbagai pihak dan lintas sektor untuk mendukung perbaikan kondisi stunting di Indonesia.

Dinas Kesehatan, Danone Indonesia, dan Alodokter percaya Program Pelatihan & Screening Generasi Maju Bebas Stunting 2024 adalah sebuah langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan sekaligus memberikan akses kesehatan yang lebih luas bagi masyarakat. Setiap puskesmas yang dikunjungi oleh program ini menerima pelatihan intensif selama satu hari, di mana sekitar 30 tenaga kesehatan, termasuk dokter, bidan, dan kader, dibekali pengetahuan mendalam tentang stunting, cara pengukuran yang benar, serta metode monitoring pertumbuhan anak.

Pada hari berikutnya, diadakan screening stunting dan malnutrisi tanpa biaya bagi balita di daerah sekitar puskesmas. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mendeteksi kondisi anak-anak, tetapi juga memberikan edukasi langsung kepada orang tua mengenai pentingnya gizi dalam masa pertumbuhan, sehingga diharapkan bisa menciptakan perubahan nyata dalam mengurangi angka stunting di Indonesia.

“Permasalahan stunting menjadi kritis dalam konteks generasi maju, terutama menuju Generasi Emas 2045. Dampaknya sangat merugikan pada perkembangan fisik dan kognitif anak-anak Indonesia, yang seharusnya membentuk pondasi kualitas sumber daya manusia. Pemerintah menyadari keberhasilan mengatasi stunting memerlukan kontribusi nyata dari segala pihak mendukung gerakan Generasi Maju Bebas Stunting,” ujar Muhdiar selaku Staf Gizi Dinkes Jember.

“Dengan demikian, Dinas Kesehatan sangat menghargai upaya yang dilakukan Danone Indonesia bersama dengan Alodokter selama tahun ini yang terlibat aktif dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui intervensi spesifik dan sensitif. Kami percaya akan memberi perubahan yang signifikan,” Muhdiar menambahkan.

“Alodokter dengan penuh semangat mendukung penyelenggaraan Program Generasi Maju Bebas Stunting, karena kami melihat ini sebagai langkah konkret dalam mewujudkan visi bersama dengan Dinas Kesehatan dan Danone Indonesia. Kami percaya bahwa melalui edukasi yang tepat untuk tenaga kesehatan, serta peningkatan pemahaman dalam pencegahan, deteksi dini, dan penanganan stunting sesuai jenjang rujukan, kita dapat memberikan dampak besar dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia.”

“Edukasi ini bukan hanya sekadar teori, tetapi sebuah pendekatan praktis yang langsung dapat diterapkan di lapangan. “kata Suci Arumsari Co-Founder dan President Director dari Alodokter. “Program ini adalah cerminan nyata dari komitmen kami untuk melindungi masa depan anak-anak Indonesia, agar mereka memiliki kesempatan tumbuh optimal, baik secara fisik maupun mental” tambahnya.

“Sejalan dengan misi perusahaan yang berkomitmen membawa kesehatan melalui makanan dan minuman ke masyarakat luas, Danone Indonesia terus berupaya untuk mendukung target pemerintah dalam penurunan angka stunting. Pada program ini kami mengedepankan inovasi zat gizi yang terdapat dalam SGM yang dapat membantu pemenuhan gizi dan zat besi pada anak” ujar Yosua Tjajadi selaku Marketing Lead, Healthcare Nutrition Danone Indonesia.

Untuk setiap balita yang terdeteksi mengalami stunting melalui Program Generasi Maju Bebas Stunting, Danone indonesia akan memberikan intervensi langsung untuk membantu memperbaiki kondisi gizi mereka. Intervensi langsung berupa produk pangan olahan PKMK untuk keperluan medis khusus untuk anak kurang gizi atau gizi buruk.

Setelah intervensi diberikan, proses pemantauan berlanjut dengan dukungan dari kader puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat, yang akan secara berkala melakukan monitoring perkembangan anak tersebut. Proses ini juga didukung Danone Indonesia dengan penyediaan laboratorium digital untuk bantu orang tua memonitor pertumbuhan anaknya. Pemantauan ini memastikan bahwa intervensi gizi yang diberikan dapat menghasilkan perubahan positif yang signifikan dalam pertumbuhan dan kesehatan balita.

Dinas Kesehatan, Danone Indonesia, dan Alodokter optimis bahwa program ini tidak hanya memberikan solusi sementara, tetapi menciptakan pendekatan jangka panjang dengan melibatkan pemantauan intensif dan kolaborasi lintas sektor, sehingga anak-anak yang terdeteksi stunting dapat pulih dan tumbuh dengan baik, mendukung tercapainya generasi Indonesia yang lebih sehat dan produktif di masa depan.