
Highlight.ID – Setiap tubuh makhluk hidup memiliki sel-sel yang mempunyai tujuan spesifik, namun sel punca (stem cell) belum memiliki peran spesifik dan dapat menjadi semua sel yang diperlukan oleh tubuh. Sel punca yang tidak terdiferensiasi menjadi perhatian para ilmuwan dan dokter karena dipercaya mampu mengobati beberapa penyakit.
Kemampuan sel ini untuk meremajakan diri dan menghasilkan sel-sel baru merupakan keistimewaan yang berguna dalam dunia medis. Stem cell yang telah diambil dapat dimasukkan ke dalam tubuh lewat teknologi medis kemudian melewati pembuluh darah untuk mengganti sel-sel yang rusak.
Apa Itu White Cell?
White Cell merupakan metode perawatan dengan bantuan infus yang memanfaatkan stem cell buah anggur. Melalui infus, white cell yang berupa cairan dimasukkan ke dalam tubuh pasien secara pelan-pelan. dr. Evelyne Anggun Natalie, Dokter Kecantikan Klinik Dermapro, menerangkan bahwa buah anggur yang berasal dari negara Swiss benar-benar pilihan.
Anggur yang tumbuh secara alami di dataran tinggi di Swiss diharapkan bebas dari polusi dan tidak terkontaminasi bahan-bahan kimia seperti pestisida misalnya. “Kita tahu (biji buah anggur) vitamin E-nya itu 50 kali lebih banyak daripada buah lain. Dan vitamin C sendiri 20 persen lebih banyak dari yang lain,” terang dr. Evelyne kepada Highlight.ID.
Baca Juga: Kata Dokter Kecantikan, Ini Penyebab Jerawat dan Cara Mengatasinya
“Selain vitamin E (dari anggur) untuk anti aging, vitamin C-nya buat stamina juga bagus, selain stem cell-nya itu sendiri,” tambahnya. Stem cell dapat berubah menjadi sel-sel baru dan memperbaiki jaringan maupun organ tubuh manusia yang rusak.
Manfaat White Cell
“Treatment ini sebenarnya untuk anti aging, bisa bantuin untuk mengurangi kerutan, ngilangin flek, terus untuk vitalitas,” ucap dr. Evelyne yang mengantongi gelar Diploma CIBTAC (The Confederation of International Beauty Therapy and Cosmetology) dan Diploma AAAM (American Academy of Aesthetic Medicine). Selain itu, perawatan White Cell juga berguna untuk wanita yang sedang menopause.
Dengan perawatan ini, wanita yang sedang mengalami menopause tidak akan mengalami gejala-gejala menopause seperti susah tidur, badan panas, berkeringat atau moody. “Kalo pake (perawatan White Cell) ini menopause dilalui dengan enak. Jadi lebih smooth,” tambahnya.
Baca Juga: Cara Mengurangi Lemak dan Mengencangkan Tubuh Menurut Dokter Kecantikan

“Kita mengalami tanda-tanda penuaan mulai umur 22 tahun. Umur 30 (tahun) itu kita berasa kulit makin tipis. Dulu enggak pernah jerawatan, (lalu) muncul bruntusan, jerawatan kecil-kecil, flek itu lebih gampang (terkena),” tutur dr. Evelyne. Ia pun menyarankan agar melakukan perawatan anti aging ketika menginjak usia 30 tahun ke atas.
Perawatan White Cell yang lebih banyak dilakukan oleh wanita ini ditawarkan dalam 1 paket yang terdiri dari 6 kali treatment dengan rentang waktu 1 sampai 2 minggu. Hasil perawatan dapat dirasakan setelah 2 hingga 3 minggu di mana kulit pasien menjadi lebih halus dari sebelumnya. Sedangkan kulit menjadi lebih putih setelah 3 kali treatment.
Tahapan Perawatan White Cell
Sebelum melakukan perawatan White Cell, pasien berkonsultasi dengan dokter dulu untuk mengetahui riwayat medisnya secara langkap. “Kita tanyain dulu riwayat medisnya. Setelah itu, kita tanyain ada riwayat alergi (atau) enggak, itu yang paling penting,” ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Atma Jaya Jakarta ini.
Baca Juga: Mengurangi Lemak Tubuh dengan X Wave, Vanquish ME, dan Exilis Elite
Untuk memastikan pasien dalam kondisi yang benar-benar bagus, dokter melakukan tes kepada pasien dengan memberikan infus di bagian tangan. Hasil tes tersebut bisa langsung terlihat sekitar 5 menit kemudian.
dr. Evelyne menuturkan, “Kalo misalnya obatnya itu punya efek alergi ke orangnya itu bakal kelihatan merah dan menonjol kaya digigit nyamuk. Nah, kalo itu positif, kita enggak bisa masukin infusnya (stem cell). Tapi kalo hasilnya negatif, kita bisa langsung infusin.”
“Setelah itu, dicari pembuluh darahnya, dimasukin (dengan infus), satu tempat infus itu kira-kira (waktunya) 20 – 30 menit,” lanjutnya. Pasien tinggal berbaring dan infus White Cell dengan takaran sekitar 200 mililiter (cc) dimasukkan ke dalam tubuhnya. dr. Evelyne yang lahir di Jember tahun 1987 memaparkan bahwa metode infus ini tidak menimbulkan maag kambuh, pusing, mual atau jantung berdebar-debar.
Menurut dr. Evelyne, hasil perawatan White Cell dapat bertahan 1 hingga 2 tahun. Namun demikian, dr. Evelyne mengingatkan bahwa hasil treatment lebih cepat hilang pada pasien yang merokok atau minum alkohol. “Nikotin itu merusak pembuluh darah. Yang kena pertama kali pasti kulit. Kalo orang merokok kelihatan wajahnya kayak ada kerutan,” kata dia.
Demikian juga dengan orang yang minum alkohol berlebih di mana levernya tak dapat bekerja dengan optimal. Stem cell yang dimasukkan ke dalam tubuh akan menyasar organ tubuh yang rusak dulu baru kemudian memperbaiki kulit.